INDAHNYA KEBERSAMAAN  

Posted by pks ngawen in

Kata kunci yang bisa kita ambil dari keberhasilan itu adalah kerja ikhlas, kerja keras, kerja cerdas, kerja mawas dan kerja tuntas.

Alhamdulillah, Allah SWT telah memberikan nikmat-Nya kepada kita melebihi harapan kita kepada-Nya. Dalam pemilihan umum legislatif 2004, Allah memberikan lompatan yang luar biasa kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dari perolehan 2 kursi DPRD Kota Bekasi pada pemilu 1999 melonjak menjadi 11 kursi pada pemilu 2004. Jumlah ini bahkan melebihi jumlah kursi yang diperoleh partai-partai lain yang sudah mapan.

Kata kunci yang bisa kita ambil dari keberhasilan itu adalah kerja ikhlas, kerja keras, kerja cerdas, kerja mawas dan kerja tuntas. Dengan keikhlasan kita kerahkan segala kemampuan kita tanpa pamrih dan tanpa menunggu dilihat orang. Kerja keras kita pun telah kita tunjukkan tanpa lelah, siang maupun malam; ketika kita mengadakan rapat untuk merencanakan kegiatan, ketika kita sibuk memasang atribut maupun ketika kita harus menunggu angka-angka perolehan suara di kelurahan maupun di kecamatan. Kecerdasan kita pun ditunjukkan oleh Allah SWT dengan pandainya kita memilih sarana yang kita gunakan untuk mendekati orang, memilih tema kampanye yang menarik sehingga menyentuh hati orang sampai kecerdasan memetakan konstituen. Kita sangat memahami pemilu sebagai jihad siyasi, namun tetap tidak melupakan kemawasan, kita tetap hati-hati dalam bekerja dan tidak sembrono sehingga tingkat kecelakaan pun sangat minimal dan kita pun tidak pernah mencari-cari musuh. Akhirnya, kerja tuntas kita telah kita tunjukkan dengan melakukan finishing touch yang baik. Kita sangat menyadari berbagai kekurangan dan kekhilafan di tengah upaya kita memenangkan partai kita, hal itu ditunjukkan dengan permohonan maaf kepada masyarakat serta meminta masukan dan saran-saran mereka.

Kerja seperti itulah yang telah membuahkan hasil yang gemilang. Kerja seperti itulah yang akan dilihat oleh Allah, Rasul dan orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah �Dan katakanlah: �Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan��.

Satu hal yang harus kita ingat bahwa hasil kerja itu bukanlah merupakan hasil kerja pribadi-pribadi kita tetapi lebih merupakan hasil kerja bersama kita atau yang biasa disebut dengan amal jama�i. Oleh karenanya, sama sekali kita tidak boleh mengklaim bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja kita. Semua kerja kita tidak akan berarti apa-apa jika hanya dilakukan oleh seorang diri.

Mari kita mengenang sejenak bagaimana kebersamaan yang sudah kita bangun selama ini. Saat kita menyadari perbekalan dana yang sangat minim untuk melakukan jihad siyasi ini, kita pun sama-sama menggalang dana dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp87.649.500,00. Bahkan ketika tidak ada uang tunai yang bisa kita diberikan, ada yang memberikan cincin, gelang dan perhiasan lain yang dicintainya bahkan ada juga yang memberikan plotter (printer ukuran besar) untuk kemenangan da�wah. Itu semua belum termasuk pembelian atribut oleh diri kita masing-masing atau penyediaan makanan dan minuman oleh kita masing-masing untuk rapat dan untuk kampanye.

Kita juga masih ingat bagaimana ketika kelelahan mata kita dapat kita kalahkan dengan semangat kita untuk memasang atribut-atribut partai pada malam pertama pemilu, sementara ibu-ibu sibuk membuat lem kanji dan makanan-makanan kecil. Bahkan malam itu pun kadang kita bersitegang dengan kader dan simpatisan dari partai-partai lain karena memperebutkan lahan untuk pemasangan atribut.

Satu hal yang sangat menarik adalah ketika menjelang pemilu 2004, Allah memberikan ujian kepada bangsa ini dengan mewabahnya penyakit demam berdarah sehingga menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Namun demikian KLB ini tidak kita sikapi dengan kepanikan tetapi bahkan menjadi sarana bagi kita untuk bisa berkhidmat kepada masyarakat. Kita sikapi dengan sigap dengan menurunkan Tim Fogging yang dari hari ke hari keliling di Bekasi Barat dan Medan Satria memberantas nyamuk Aides Aegepty. Walaupun tidak mendapatkan bayaran, kelelahan-kelelahan Tim Fogging ini terhibur dengan canda di antara mereka dan kepuasan bisa menyelamatkan masyarakat dari demam berdarah.

Yang tidak bisa kita lupakan adalah perjuangan pada hari-h dan beberapa hari sesudahnya dimana giliran saksi-saksi yang harus berjaga-jaga di tempat pemungutan suara (TPS), di kelurahan dan di kecamatan memelototin angka-angka perolehan suara. Terkadang harus bersitegang dengan KPPS dan KPK atau dengan saksi-saksi dari partai-partai lain karena mempertahankan suara yang benar dan menolak penggelembungan suara. Demikian juga halnya dengan Tim Peng-input Data yang bekerja siang dan malam tanpa mengenal lelah melakukan peng-inputan data-data perolehan suara untuk diberikan kepada para saksi sebagai data pendukung mereka. Ternyata data-data ini sangat bermanfaat bukan untuk partai kita saja tetapi untuk partai-partai yang lain sehingga mereka sangat berharap terhadap data-data kita.

Itulah sebagian kisah kebersamaan kita pada pemilu 2004. Rasanya sangat disayangkan jika kebersamaan seperti itu menghilang begitu saja dengan selesainya pemilu. Kebersamaan seperti itu harus kita jaga terus menerus di setiap saat, dalam suka maupun duka, bahkan harus kita tumbuhsuburkan pada masa-masa yang akan datang. Ingatlah, perjalanan da�wah masih sangat panjang bahkan mungkin lebih panjang dari umur kita sendiri. (Ahmad Syaikhu)

0 Komentar


Archives